KATA PENGANTAR
PujisyukurkehadiratTuhan
Yang Maha KuasaatassegalalimpahanRahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupunisinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesikeguruan.
Harapankamisemogamakalahinimembantumenambahpengetahuan
dan pengalamanbagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami
akuimasih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Pekanbaru, 23
September 2014
(Penyusun)
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR
ISI..........................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang..........................................................................................................I-1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Sifat-SifatPenghuniNeraka...................................................................................II-4
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................................................................III-10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB II
PEMBAHASAN
بسم
الله الرحمن الرحيم
2.1
Sifat-Sifat
Penghuni Neraka
Adapun penghuni neraka, maka
cukup satu sifat yang menggambarkan betapa ngerinya neraka, yang merupakan
seburuk-buruk tempat untuk menetap dan tinggal. Lebih jelasnya, simaklah firman
Allah Ta'ala berikut ini:
قال الله تعالى : ﴿ وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱصۡرِفۡ عَنَّا
عَذَابَ جَهَنَّمَۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ٦٥ إِنَّهَا سَآءَتۡ
مُسۡتَقَرّٗا وَمُقَامٗا ﴾ [الفرقان: 65-66]
"Dan
orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, jauhkan adzab Jahanam dari kami,
Sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal". Sesungguhnya
Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman". (QS al-Furqaan:
65-66).
a. Jahanam
adalah penjara yang menyesakkan bagi penghuninya. Sebagaimana yang Allah Ta'ala
nyatakan dalam firmanNya:
قال الله تعالى : ﴿ وَإِنۡ عُدتُّمۡ عُدۡنَاۚ
وَجَعَلۡنَا جَهَنَّمَ لِلۡكَٰفِرِينَ حَصِيرًا ﴾ [الإسراء: 8]
"Dan
sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazdabmu)
dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak
beriman". (QS
al-Israa': 8).
Dalam
surat al-Humazah dijelaskan:
قال الله تعالى : ﴿ ¨bxt6.^ãs9 Îû ÏpyJsÜçtø:$# . !$tBur y71u÷r& $tB èpyJsÜçtø:$# . â$tR «!$# äoys%qßJø9$# . ÓÉL©9$ ßìÎ=©Üs? n?tã ÍoyÏ«øùF{$# . $pk¨XÎ) NÍkön=tã ×oy|¹÷sB ﴾ [الهمزة: 4-8] Bila mereka angkat bejana
untuk meminumnya maka kulit wajahnya mengelupas karena kepanasan. Perhatikan
firman Allah Ta'ala:
"Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan
dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?. (Yaitu) api
(yang disediakan) Allah yang dinyalakan. Yang (membakar) sampai ke hati.
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka". (QS
al-Humazah: 4-8).
b.
Pakaian mereka terbuat
dari api yang menyala-nyala. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu
wa ta'ala:
قال الله تعالى : ﴿ هَٰذَانِ خَص مَانِ
ٱخۡتَصَمُواْ فِي رَبِّهِم ۡ ۡۖ فَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ قُطِّعَتۡ لَهُمۡ ثِيَابٞ
مِّن نَّارٖ يُصَبُّ مِن فَوۡقِ رُءُوسِهِمُ ٱلۡحَمِيمُ
﴾ [الحج: 19]
"Inilah
dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka
saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk
mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke
atas kepala mereka". (QS al-Hajj: 19).
c.
Makanan mereka adalah
api neraka. Selimut serta kasur mereka terbuat dari api neraka. Allah Azza
wa jalla berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ لَهُم مِّن جَهَنَّمَ مِهَادٞ
وَمِن فَوۡقِهِمۡ غَوَاشٖۚ وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلظَّٰلِمِينَ ﴾ [الأعراف: 41]
"Mereka
mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api
neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
zalim". (QS
al-A'raaf: 41).
d.
Allah Ta'ala
berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ .
طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ . كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِي فِي ٱلۡبُطُونِ . كَغَلۡيِ ٱلۡحَمِيمِ ﴾ [الدخان: 43-46]
"Sesungguhnya pohon Zaqqum itu. Makanan orang yang banyak
berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut. Seperti
mendidihnya air yang amat panas". (QS
ad-Dukhaan: 43-46).
Dalam
kesempatan Allah Ta'ala berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ أَذَٰلِكَ خَيۡرٞ نُّزُلًا
أَمۡ شَجَرَةُ ٱلزَّقُّومِ ٦٢ إِنَّا جَعَلۡنَٰهَا فِتۡنَةٗ لِّلظَّٰلِمِينَ ٦٣
إِنَّهَا شَجَرَةٞ تَخۡرُجُ فِيٓ أَصۡلِ ٱلۡجَحِيمِ ٦٤ طَلۡعُهَا كَأَنَّهُۥ
رُءُوسُ ٱلشَّيَٰطِينِ ٦٥ فَإِنَّهُمۡ لَأٓكِلُونَ مِنۡهَا فَمَالُِٔونَ مِنۡهَا
ٱلۡبُطُونَ ﴾ [الصفات: 62-66]
"(Makanan
surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon Zaqqum. Sesungguhnya Kami
menjadikan pohon Zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka yang
menyala. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka
benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya
dengan buah Zaqqum itu". (QS
ash-Shaffaat: 62-66).
e.
Sedangkan minuman mereka adalah air panas yang
menggelegak. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah Ta'ala dalam firmanNya:
قال الله تعالى : ﴿ فَإِنَّهُمۡ لَأٓكِلُونَ
مِنۡهَا فَمَالُِٔونَ مِنۡهَا ٱلۡبُطُونَ ٦٦ ثُمَّ إِنَّ لَهُمۡ عَلَيۡهَا
لَشَوۡبٗا مِّنۡ حَمِيمٖ﴾ [الصفات: 66-67]
"Maka
sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka
mereka memenuhi perutnya dengan buah Zaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah
pohon Zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang
sangat panas". (QS
ash-Shaaffat: 66-67).
f.
Bila mereka angkat
bejana untuk meminumnya maka kulit wajahnya mengelupas karena kepanasan.
Perhatikan firman Allah Ta'ala:
قال الله تعالى
: ﴿ وَإِن يَسۡتَغِيثُواْ يُغَاثُواْ بِمَآءٖ كَٱلۡمُهۡلِ يَشۡوِي
ٱلۡوُجُوهَۚ بِئۡسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًا ﴾[الكهف: 29]
"Sesungguhnya
Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi
minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek". (QS al-Kahfi:
29).
g.
Maka apabila mereka
memaksa untuk minum, dikarenakan tidak tahan lagi menahan rasa haus,
terputuslah usus mereka. Sebagaimana yang digambarkan oleh Allah Ta'ala dalam
firmanNya:
قال الله تعالى : ﴿ وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمٗا
فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ ﴾ [محمد:15]
"Sama
dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang
mendidih sehingga memotong ususnya".
(QS Muhammad: 15).
h.
Mereka di antara dua
keadaan, tidak mati tidak pula hidup. Sebagaimana firmanNya:
قال الله تعالى : ﴿ §NèO w ßNqßJt $pkÏù wur 4Ózøts ﴾ [الأعلى: 13]
"Kemudian
dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup".
(QS al-A'laa: 13).
Seorang
penyair mengatakan dalam bait syairnya:
(Ketahuilah, ketika jiwa tak mati sehingga bisa bebas
Tidak pula hidup, dengan merasakan hidupnya)
Neraka
adalah kampung kemurkaan Allah atas penghuninya, Allah tidak pernah ridho
terhadap mereka selama-lamanya.
Dalam surat Qaf, Allah subhanahu wa ta’ala menerangkan
beberapa sifat penghuni neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya :
“Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.”Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke
dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat
menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah
sesembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang
sangat.” (Qaf: 23-26)
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah subhanahu wa ta’ala
menerangkan bahwa qarin yang menyertai manusia, yakni malaikat yang ditugasi
untuk mencacat amal bani Adam, mengatakan kepada Allah subhanahu wa ta’ala:
“Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Yakni orang tersebut dihadapkan
kepada Allah subhanahu wa ta’ala oleh malaikat beserta catatan amalnya yang
lengkap, tanpa ditambah dan dikurangi, serta siap untuk diberi balasan. Allah
subhanahu wa ta’ala pun memerintahkan kepada kedua malaikat-Nya yaitu malaikat
yang sebagai saksi dan malaikat yang menggiringnya ke hadapan Allah subhanahu
wa ta’ala: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua
orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan,
melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah
maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala tersebut
terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan ke dalam Jahannam.
- Orang yang sangat ingkar: yakni mereka yang sangat kafir, di mana berbagai
macam kekafiran mereka lakukan baik berupa perbuatan maupun ucapan. Atau
mereka yang kekafiran itu telah menguat dalam qalbunya.
- Keras kepala: yakni membangkang terhadap kebenaran,
menghadapinya dengan kebatilan sementara ia tahu kebenaran itu. Kalaupun
kebenaran itu ditawarkan kepadanya, dia tidak mau menerimanya walaupun
kebenaran itu begitu jelas. Akibatnya, ia akan banyak berbuat maksiat,
berani menerjang larangan-larangan Allah subhanahu wa ta’ala.
- Sangat menghalangi kebajikan: kebajikan di sini berarti segala macam
kebajikan. Seolah-olah dia mencari-cari segala macam kebajikan untuk dia
halangi sehingga dia menghalangi segala macam amal baik, dan yang terbesar
adalah iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala, malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya, serta menghalangi seseorang untuk
berdakwah kepadanya. Ia juga tidak menunaikan apa yang menjadi
kewajibannya, tidak mau berbuat baik, bersilaturahmi, dan bershadaqah. Ia
menghalangi dirinya sendiri untuk berjuang dengan harta dan badannya dalam
perkara yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.
- Melanggar batas: yakni melanggar batas-batas hukum Allah l dan
melanggar hak-hak makhluk, sehingga ia berbuat jahat kepada mereka. Yakni,
bukan saja dia menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, namun ia
juga berbuat jahat kepadanya. Ini semacam perlakuan orang Quraisy terhadap
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Mereka melarang beliau shalallahu ‘alaihi wa
sallam berbuat baik sekaligus mereka berbuat jahat kepada
beliau n. Sebagaimana ia juga melampaui batas dalam membelanjakan
hartanya. Qatadah menafsirkan: “Yakni melampaui batas dalam bicara, jalan
dan segala urusannya.”
- Lagi ragu-ragu: yakni
tertanam dalam dirinya keraguan dan kebimbangan. Demikian juga, ia membuat
keraguan pada diri orang lain, baik keraguan dalam hal janji Allah subhanahu
wa ta’ala ataupun ancaman-Nya, sehingga tiada iman dan kebaikan dalam
dirinya.
- Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah
subhanahu wa ta’ala: mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri
kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala
Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut,
Allah subhanahu wa ta’ala katakan:
“Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda:
يَخْرُجُ عُنُقٌ مِنَ النَّارِ يَتَكَلَّمُ يَقُوْلُ:
وُكِلْتُ الْيَوْمَ بِثَلَاثَةٍ؛ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍ، وَمَنْ جَعَلَ مَعَ
اللهِ إِلَهًا آخَرَ، وَمَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ فَتَنْطَوِي
عَلَيْهِمْ فَتَقْذِفُهُمْ فِيْ غَمَرَاتِ جَهَنَّمِ
Sebuah leher keluar dari neraka, ia bisa berbicara. Ia
pun mengatakan: “Pada hari ini aku dipasrahi (menyiksa) tiga golongan
manusia: setiap orang yang sombong lagi membangkang, orang yang menjadikan
sesembahan selain Allah subhanahu wa ta’ala bersama-Nya, dan setiap orang
yang membunuh sebuah jiwa bukan karena qishash.” Sehingga leher tersebut
melilit mereka dan melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab jahannam. (HR.
Ahmad)
2.2 Sifat-sifat Penghuni Neraka
Karena orang-oraqng kafir
dan musyrik akan berada di dalam neraka selamanya, maka di anggap neraka adalah
tempat mereka kembaliatau tempat tinggal,seperti halnya surga sebagai tempat
tinggal orang-orang beriman: Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surah
al-Fatir[35]: 36) yang artinya: “Dan bagi orang-orang kafir bagi mereka neraka
jahannnam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula)
diringankan dari mereka azabnya”(QS. Faathir [35]: 36)
2.2 Orang yang lain mengajak
yang lain ke neraka
Orang orang yang
mengikuti kepercayaan kepercayaan dan ideologi yang sesat dan bertentangan
dengan hukum hukum islam, dan orang orang yang mempertahankan warisan leluhur
yang batil, mereka inilah yang mengajak orang orang lain ke neraka:
Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. al-Qashash [28] 41)
Yang artinya: “Dan kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru
(manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan di tolong” (QS.
al-Qashash [28]: 41)
2.3 Perbuatan munkar terburuk yang akan menetap di
neraka selamanya
Al-Qur’an membicarakan
panjang lebar tentang perbuatan buruk yang menyebabkan orang orang yang akan
memasuki neraka pantas menerima siksaan yang tidak pernah berakhir. Di sini
akan disebutkan beberapa perbuatan yang paling buruk:
- Kufur dan syirik.
Allah menegaskan bahwa akan
dikatakan kepada orang orang yang tidak beriman, kelak ketika mereka berada
dineraka, bahwa kebencian atau murka Allah atas mereka akan lebih besar
daripada kebencian mereka atas diri mereka sendiri karena kekufuran tersebut.
Kemudian Dia menjelaskan bahwa keadaan mereka yang kekal di neraka adalah
kerena kekufuran dan kesyirikan mereka.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah (al-Mu’minun [40]: 10-12). Yang
artinya : Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah
menghidupkan kami dua kali pula, lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah
sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” Yang demikian itu adalah
karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah
dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah yang Maha Tinggi
lagi Maha Besar.” (QS. al-Mu’minun [40]: 10-12)
- Tidak mau menjalankan kewajiban yang
disandangkan kepada mereka.
Tidak mau menjalankan kewajiban yang
disandangkan kepada mereka, serta mengingkari adanya Hari Pengadilan. Allah SWT
menegaskan bahwa para penghuni neraka didalam Al-Qur’an (QS. al-Muddatsir[74]:
43-47) yang artinya “Kami dahulu termasuk orang orang yang tidak mendirikan
salat, dan kami tidak pula memberi makan orang miskin, dan adalah kami
membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan
adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.”
(QS. al-Muddatsir [74]: 43-47)
- Mematuhi pemimpin yang kufur.
Mematuhi pemimpin yang kufur yang
menyesatkan dan menerima prinsip-prinsip yang mereka gunakan untuk
menjerumuskan dan membelokkan mereka menjauhi agama Allah SWT. Sebagaimana yang
dianjurkan oleh para Nabi: yang artinya:”Dan kami tetapkan bagi mereka
teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan
di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang
terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia; sesungguhnya mereka adalah
oprang-orang yang merugi.Dan orang-orang kafir berkata:”Janganlah kamu
mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk
terhadapnya supaya kamu dapat mengalahkan (mereka). Maka sesungguhnya Kami akan
merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir dan kami akan memberi balasan
kepada mereka dengan seburuk-buruknya pembalasan bagi apa yang mereka telah
kerjakan. Demikianlah balasan (terhadap) musuh-musuh Allah, (yaitu) neraka;
merka mendapat tempat yang kekal didalamnya sebagai pembalasan atas keingkaran
mereka terhadap ayat-ayat Kami.(Qs.al-futhilat[41]: 25-28).
- Kemunafikan
Allah SWT telah menjanjikan neraka
bagi orang-orang munafik, janji yang telah Dia putuskan untuk tidak pernah di
ingkari, Allah berfirman dalam al-Qur’an (QS. at- Taubah[9]: 68), Yang
artinya:”Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang
– orang kafir dengan neraka jahannam.Mereka kekal didalamnya. Cukuplah nereka
bagi mereka; dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.(QS.
at-Taubah[9]: 68).
- Sombong
Sifat seperti ini dimiliki oleh
sebagian besar penghuni neraka Allah berfirman dalam surah (QS.al-A’raaf[7]:
36) yang artinya” Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka, mereka
kekal didalamnya.(QS. al-A’raaf[7]: 36)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Neraka adalah
seburuk-buruk tempat tingal bagi hambah Allah yang melakukan perbuatan maksiat
dan dosa, di dalam neraka tidak ada sesuatu hal yang menyenangkan semua adalah
hal yang menyakitkan dan penuh dengan siksaan dan kita kekal di dalam neraka.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad,Ahmad.2 013.A’zab Neraka.bandung:
Sinar Wadah Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar