Kamis, 18 Juni 2015

Sifat-SifatPenghuniNeraka



KATA PENGANTAR

PujisyukurkehadiratTuhan Yang Maha KuasaatassegalalimpahanRahmat, Inayah,
Taufik  dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupunisinya  yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesikeguruan.
Harapankamisemogamakalahinimembantumenambahpengetahuan dan pengalamanbagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akuimasih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan  yang  bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
                                                                                                    Pekanbaru, 23 September 2014



                                                                                                 (Penyusun)










i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I         PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang..........................................................................................................I-1

BAB II       PEMBAHASAN
2.1                        Sifat-SifatPenghuniNeraka...................................................................................II-4

BAB III      PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................III-10
DAFTAR PUSTAKA


















ii









  








BAB II
PEMBAHASAN


بسم الله الرحمن الرحيم

2.1      Sifat-Sifat Penghuni Neraka
           Adapun penghuni neraka, maka cukup satu sifat yang menggambarkan betapa ngerinya neraka, yang merupakan seburuk-buruk tempat untuk menetap dan tinggal. Lebih jelasnya, simaklah firman Allah Ta'ala berikut ini:
قال الله تعالى : ﴿ وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱصۡرِفۡ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ٦٥ إِنَّهَا سَآءَتۡ مُسۡتَقَرّٗا وَمُقَامٗا ﴾  [الفرقان: 65-66
"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, jauhkan adzab Jahanam dari kami, Sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal". Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman".  (QS al-Furqaan: 65-66).
a.     Jahanam adalah penjara yang menyesakkan bagi penghuninya. Sebagaimana yang Allah Ta'ala nyatakan dalam firmanNya:
قال الله تعالى : ﴿ وَإِنۡ عُدتُّمۡ عُدۡنَاۚ وَجَعَلۡنَا جَهَنَّمَ لِلۡكَٰفِرِينَ حَصِيرًا   [الإسراء: 8
"Dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazdabmu) dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman".  (QS al-Israa': 8).
Dalam surat al-Humazah dijelaskan:
قال الله تعالى : ﴿ ¨bxt6.^ãŠs9 Îû ÏpyJsÜçtø:$# . !$tBur y71u÷Šr& $tB èpyJsÜçtø:$# . â$tR «!$# äoys%qßJø9$# .   ÓÉL©9$ ßìÎ=©Üs? n?tã ÍoyÏ«øùF{$# .   $pk¨XÎ) NÍköŽn=tã ×oy|¹÷sB  [الهمزة: 4-8] Bila mereka angkat bejana untuk meminumnya maka kulit wajahnya mengelupas karena kepanasan. Perhatikan firman Allah Ta'ala:

"Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?. (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan. Yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka". (QS al-Humazah: 4-8).
b.        Pakaian mereka terbuat dari api yang menyala-nyala. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
قال الله تعالى : ﴿ هَٰذَانِ خَص مَانِ ٱخۡتَصَمُواْ فِي رَبِّهِم ۡ ۡۖ فَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ قُطِّعَتۡ لَهُمۡ ثِيَابٞ مِّن نَّارٖ يُصَبُّ مِن فَوۡقِ رُءُوسِهِمُ ٱلۡحَمِيمُ   [الحج: 19
"Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka". (QS al-Hajj: 19).
c.         Makanan mereka adalah api neraka. Selimut serta kasur mereka terbuat dari api neraka. Allah Azza wa jalla berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ لَهُم مِّن جَهَنَّمَ مِهَادٞ وَمِن فَوۡقِهِمۡ غَوَاشٖۚ وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلظَّٰلِمِينَ ﴾  [الأعراف: 41]
"Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim".  (QS al-A'raaf: 41).
d.         Allah Ta'ala berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ . طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ . كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِي فِي ٱلۡبُطُونِ . كَغَلۡيِ ٱلۡحَمِيمِ ﴾  [الدخان: 43-46
"Sesungguhnya pohon Zaqqum itu. Makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang amat panas". (QS ad-Dukhaan: 43-46).
Dalam kesempatan Allah Ta'ala berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ أَذَٰلِكَ خَيۡرٞ نُّزُلًا أَمۡ شَجَرَةُ ٱلزَّقُّومِ ٦٢ إِنَّا جَعَلۡنَٰهَا فِتۡنَةٗ لِّلظَّٰلِمِينَ ٦٣ إِنَّهَا شَجَرَةٞ تَخۡرُجُ فِيٓ أَصۡلِ ٱلۡجَحِيمِ ٦٤ طَلۡعُهَا كَأَنَّهُۥ رُءُوسُ ٱلشَّيَٰطِينِ ٦٥ فَإِنَّهُمۡ لَأٓكِلُونَ مِنۡهَا فَمَالِ‍ُٔونَ مِنۡهَا ٱلۡبُطُونَ ﴾  [الصفات: 62-66
"(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon Zaqqum. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon Zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah Zaqqum itu".  (QS ash-Shaffaat: 62-66).
e.           Sedangkan minuman mereka adalah air panas yang menggelegak. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah Ta'ala dalam firmanNya:
قال الله تعالى : ﴿ فَإِنَّهُمۡ لَأٓكِلُونَ مِنۡهَا فَمَالِ‍ُٔونَ مِنۡهَا ٱلۡبُطُونَ ٦٦ ثُمَّ إِنَّ لَهُمۡ عَلَيۡهَا لَشَوۡبٗا مِّنۡ حَمِيمٖ﴾  [الصفات: 66-67]
"Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah Zaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah pohon Zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas".  (QS ash-Shaaffat: 66-67).
f.          Bila mereka angkat bejana untuk meminumnya maka kulit wajahnya mengelupas karena kepanasan. Perhatikan firman Allah Ta'ala:
قال الله تعالى : ﴿ وَإِن يَسۡتَغِيثُواْ يُغَاثُواْ بِمَآءٖ كَٱلۡمُهۡلِ يَشۡوِي ٱلۡوُجُوهَۚ بِئۡسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًا ﴾[الكهف: 29]
"Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek".  (QS al-Kahfi: 29).
g.        Maka apabila mereka memaksa untuk minum, dikarenakan tidak tahan lagi menahan rasa haus, terputuslah usus mereka. Sebagaimana yang digambarkan oleh Allah Ta'ala dalam firmanNya:
قال الله تعالى : ﴿ وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمٗا فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ   [محمد:15
"Sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya".  (QS Muhammad: 15).
h.        Mereka di antara dua keadaan, tidak mati tidak pula hidup. Sebagaimana firmanNya:
قال الله تعالى : ﴿  §NèO Ÿw ßNqßJtƒ $pkŽÏù Ÿwur 4Ózøts   [الأعلى: 13] 
"Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup". (QS al-A'laa: 13).
Seorang penyair mengatakan dalam bait syairnya:
(Ketahuilah, ketika  jiwa tak mati sehingga bisa bebas
      Tidak pula hidup, dengan merasakan hidupnya)
Neraka adalah kampung kemurkaan Allah atas penghuninya, Allah tidak pernah ridho terhadap mereka selama-lamanya.
Dalam surat Qaf, Allah subhanahu wa ta’ala menerangkan beberapa sifat penghuni neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya :
            “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.”Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.” (Qaf: 23-26)
            Dalam ayat-ayat tersebut, Allah subhanahu wa ta’ala menerangkan bahwa qarin yang menyertai manusia, yakni malaikat yang ditugasi untuk mencacat amal bani Adam, mengatakan kepada Allah subhanahu wa ta’ala: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Yakni orang tersebut dihadapkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala oleh malaikat beserta catatan amalnya yang lengkap, tanpa ditambah dan dikurangi, serta siap untuk diberi balasan. Allah subhanahu wa ta’ala pun memerintahkan kepada kedua malaikat-Nya yaitu malaikat yang sebagai saksi dan malaikat yang menggiringnya ke hadapan Allah subhanahu wa ta’ala:          “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
            Dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala tersebut terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan ke dalam Jahannam.
  1. Orang yang sangat ingkar: yakni mereka yang sangat kafir, di mana berbagai macam kekafiran mereka lakukan baik berupa perbuatan maupun ucapan. Atau mereka yang kekafiran itu telah menguat dalam qalbunya.
  2. Keras kepala: yakni membangkang terhadap kebenaran, menghadapinya dengan kebatilan sementara ia tahu kebenaran itu. Kalaupun kebenaran itu ditawarkan kepadanya, dia tidak mau menerimanya walaupun kebenaran itu begitu jelas. Akibatnya, ia akan banyak berbuat maksiat, berani menerjang larangan-larangan Allah subhanahu wa ta’ala.
  3. Sangat menghalangi kebajikan: kebajikan di sini berarti segala macam kebajikan. Seolah-olah dia mencari-cari segala macam kebajikan untuk dia halangi sehingga dia menghalangi segala macam amal baik, dan yang terbesar adalah iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya, serta menghalangi seseorang untuk berdakwah kepadanya. Ia juga tidak menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak mau berbuat baik, bersilaturahmi, dan bershadaqah. Ia menghalangi dirinya sendiri untuk berjuang dengan harta dan badannya dalam perkara yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.
  4. Melanggar batas: yakni melanggar batas-batas hukum Allah l dan melanggar hak-hak makhluk, sehingga ia berbuat jahat kepada mereka. Yakni, bukan saja dia menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, namun ia juga berbuat jahat kepadanya. Ini semacam perlakuan orang Quraisy terhadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka melarang beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berbuat baik sekaligus mereka berbuat jahat kepada beliau n. Sebagaimana ia juga melampaui batas dalam membelanjakan hartanya. Qatadah menafsirkan: “Yakni melampaui batas dalam bicara, jalan dan segala urusannya.”
  5. Lagi ragu-ragu: yakni tertanam dalam dirinya keraguan dan kebimbangan. Demikian juga, ia membuat keraguan pada diri orang lain, baik keraguan dalam hal janji Allah subhanahu wa ta’ala ataupun ancaman-Nya, sehingga tiada iman dan kebaikan dalam dirinya.
  6. Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah subhanahu wa ta’ala: mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala
            Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, Allah  subhanahu wa ta’ala katakan:
            “Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda:
يَخْرُجُ عُنُقٌ مِنَ النَّارِ يَتَكَلَّمُ يَقُوْلُ: وُكِلْتُ الْيَوْمَ بِثَلَاثَةٍ؛ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍ، وَمَنْ جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ، وَمَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ فَتَنْطَوِي عَلَيْهِمْ فَتَقْذِفُهُمْ فِيْ غَمَرَاتِ جَهَنَّمِ
            Sebuah leher keluar dari neraka, ia bisa berbicara. Ia pun mengatakan: “Pada hari ini aku dipasrahi (menyiksa) tiga golongan manusia: setiap orang yang sombong lagi membangkang, orang yang menjadikan sesembahan selain Allah  subhanahu wa ta’ala bersama-Nya, dan setiap orang yang membunuh sebuah jiwa bukan karena qishash.” Sehingga leher tersebut melilit mereka dan melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab jahannam. (HR. Ahmad)

2.2        Sifat-sifat Penghuni Neraka
            Karena orang-oraqng kafir dan musyrik akan berada di dalam neraka selamanya, maka di anggap neraka adalah tempat mereka kembaliatau tempat tinggal,seperti halnya surga sebagai tempat tinggal orang-orang beriman: Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surah al-Fatir[35]: 36) yang artinya: “Dan bagi orang-orang kafir bagi mereka neraka jahannnam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya”(QS. Faathir [35]: 36)
2.2        Orang yang lain mengajak yang lain ke neraka
              Orang orang yang mengikuti kepercayaan kepercayaan dan ideologi yang sesat dan bertentangan dengan hukum hukum islam, dan orang orang yang mempertahankan warisan leluhur yang batil, mereka inilah yang mengajak orang orang lain ke neraka:
Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. al-Qashash [28] 41)
Yang artinya: “Dan kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan di tolong” (QS. al-Qashash [28]: 41)
2.3       Perbuatan munkar terburuk yang akan menetap di neraka selamanya
            Al-Qur’an membicarakan panjang lebar tentang perbuatan buruk yang menyebabkan orang orang yang akan memasuki neraka pantas menerima siksaan yang tidak pernah berakhir. Di sini akan disebutkan beberapa perbuatan yang paling buruk:
  1. Kufur dan syirik.
            Allah menegaskan bahwa akan dikatakan kepada orang orang yang tidak beriman, kelak ketika mereka berada dineraka, bahwa kebencian atau murka Allah atas mereka akan lebih besar daripada kebencian mereka atas diri mereka sendiri karena kekufuran tersebut. Kemudian Dia menjelaskan bahwa keadaan mereka yang kekal di neraka adalah kerena kekufuran  dan kesyirikan mereka. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah (al-Mu’minun [40]: 10-12). Yang artinya : Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali pula, lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. al-Mu’minun [40]: 10-12)
  1. Tidak mau menjalankan kewajiban yang disandangkan kepada mereka.
            Tidak mau menjalankan kewajiban yang disandangkan kepada mereka, serta mengingkari adanya Hari Pengadilan. Allah SWT menegaskan bahwa para penghuni neraka didalam Al-Qur’an (QS. al-Muddatsir[74]: 43-47) yang artinya “Kami dahulu termasuk orang orang yang tidak mendirikan salat, dan kami tidak pula memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.” (QS. al-Muddatsir [74]: 43-47)
  1. Mematuhi pemimpin yang kufur.
            Mematuhi pemimpin yang kufur yang menyesatkan dan menerima prinsip-prinsip yang mereka gunakan untuk menjerumuskan dan membelokkan mereka menjauhi agama Allah SWT. Sebagaimana yang dianjurkan oleh para Nabi: yang artinya:”Dan kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia; sesungguhnya mereka adalah oprang-orang yang merugi.Dan orang-orang kafir berkata:”Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya supaya kamu dapat mengalahkan (mereka). Maka sesungguhnya Kami akan merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir dan kami akan memberi balasan kepada mereka dengan seburuk-buruknya pembalasan bagi apa yang mereka telah kerjakan. Demikianlah balasan (terhadap) musuh-musuh Allah, (yaitu) neraka; merka mendapat tempat yang kekal didalamnya sebagai pembalasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami.(Qs.al-futhilat[41]: 25-28).
  1. Kemunafikan
            Allah SWT telah menjanjikan neraka bagi orang-orang munafik, janji yang telah Dia putuskan untuk tidak pernah di ingkari, Allah berfirman dalam al-Qur’an (QS. at- Taubah[9]: 68), Yang artinya:”Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang – orang kafir dengan neraka jahannam.Mereka kekal didalamnya. Cukuplah nereka bagi mereka; dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.(QS. at-Taubah[9]: 68).
  1. Sombong
            Sifat seperti ini dimiliki oleh sebagian besar penghuni neraka Allah berfirman dalam surah (QS.al-A’raaf[7]: 36) yang artinya” Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.(QS. al-A’raaf[7]: 36)













BAB III
 PENUTUP


3.1     Kesimpulan
          Neraka adalah seburuk-buruk tempat tingal bagi hambah Allah yang melakukan perbuatan maksiat dan dosa, di dalam neraka tidak ada sesuatu hal yang menyenangkan semua adalah hal yang menyakitkan dan penuh dengan siksaan dan kita kekal di dalam neraka.

























DAFTAR PUSTAKA

Muhammad,Ahmad.2 013.A’zab Neraka.bandung: Sinar Wadah Lestari










Tidak ada komentar:

Posting Komentar